Puisi Tahun 2014

Author : Nico an

Klik @nicoan45


Engkau

Oleh Nico an

Apakah kau sang dewi untuk menjaga hatiku?
Apakah kau hanya sekedar mimpi dalam benakku? dan
Apakah kau hanya halusinasi belaka?
Engkau yang akan menjadi milikku, dan engkau yang akan menjadi pendampingku hingga tinggal nama yang terkenang aku akan mendengar setiap kata yang kau ucapkan aku akan merasakan indah kata yang kau ucap, dan sampai kata itu menjadi abupun aku akan selalu mengenang kata itu. Memang kau tak pernah berhenti memikirkanku mungkin diriku sedikit jauh kala itu, sejenak kuberfikir, dan hingga pada waktunya halangan tiba, rintangan menghampiri, padahal waktu itu aku telah mengerti jalan hatimu, maaf apabila waktuku sedikit untukmu.

Indramayu, 2014



Maaf

Oleh Nico an

Apakah kau pernah menangis karenaku?
Apakah kau pernah bersedih karenaku?
Apakah diriku yang selalu menghiburmu? mungkin, mungkin semuanya telah kurasa karena situasi kali ini berbeda, entah mengapa sampai saat ini bayangmu tak pernah hilang dari penglihatan dan hatiku, aku tak akan berjanji untuk menemanimu tetapi aku yakin bahwa diriku ini akan selalu menjagamu. Selama darahku masih mengalir namamu dan sampai kau merobek nadiku, kan kujaga segenap rasa, dan hati yang selalu menuntunku pada sebuah  perjalanan hati sampai akhirnya berubah menjadi kenangan. Maaf apabila aku menghiraukan waktumu, maaf untukku yang tak membuka pesan darimu, aku tahu kau berharap berada disisiku kala itu, begitupun aku, dan maaf telah menghiraukan ketakutanmu yang seharusnya aku tepat berada disisimu menemani kegelapanmu, menjagamu tetap utuh. Bimbang telah kurasakan dengan beberapa pilihan, meskipun aku menjagamu dalam diam tetapi rasa gelisah seakan menyelimuti dan rasa menyesal telah menyakiti, yang seharusnya menemanimu dalam gelap sepi dan hanya ditemani sebatang lilin dengan beberapa tetes tinta yang bercecer di selembar kertas. Tak dapat dihiraukan lagi memang hati kita menyatu dan perasaan kita sama, apa yang kau rasakan akupun merasakannya, kesungguhan hati terucap, aku ingin bersamamu, aku ingin menemanimu, aku ingin selalu merindukanmu dan caramu memanggilku, suara yang menjadikan rindu mengalir semakin deras menuju muara hingga samudra, pada suatu saat hati kecilpun bertanya, apa kau yakin dengan dia? Apa kau lupa dengan mimpimu? Seketika aliran darahpun berhenti, seakan ingin merobek nadi, hingga aliran namamu dalam darahkupun tumpah disudut rindu yang membeku. Membayangkanmu adalah ketakutanku, merindukanmu adalah pisauku, apakah kau wanitaku atau hanya sebatas menemani tanpa mendampingi, akhirnya kuizinkan kau berpindah hati dan secepat itu aku telah terganti. Akan tetapi, percayalah, disudut hati yang luka ini masih tersisa rindu yang pernah kau beri.

Indramayu, 2014



Pujaan

Oleh Nico an

Lihatlah dihadapanmu ini
Sang pangeran kerinduan
Telah bersemayam dihatimu
Kaulah sang dewi ciptaan raja
Kaulah ciptaan yang terindah, dan
Kau yang telah ditakdirkan bersamaku

Indramayu, 2014




Komentar